Tulisan
Keempat
Elatisitas
1. Konsep Teori ELatisitas Harga
·
Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas
harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan
daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase
perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika
harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan
tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi,
maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat
kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak
(absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Dengan
bentuk rumus umum sebagai berikut :
Δ
Q
ΔP
Δ Q
P
Eh
: atau
Eh =
X
Q
P
ΔP
Q
Dimana
:
Eh : Elastisitas harga
permintaan
Q : Jumlah barang yang diminta
P : Harga barang
tersebut
Δ :
Delta atau tanda perubahan.
Hasil
akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
- Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP < % Δ Q].
- Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
- Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram[ % ΔP > % Δ Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut
disebabkan karena perbedaan total penerimaan (Total Renenue)nya sebagai akibat
perubahan harga masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga
keadan tersebut, tergantung dititik mana mengjkurnya. Pada harga tinggi,
elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga yang rendah
elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan
titik tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama dengan satu atau
unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan
diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
- Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
- Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat
reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan
pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika
mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang
akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan
elastisitas harga permintaan :
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana
:
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
·
Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama
hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian
elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur
respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga
penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya
saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang
yang ditawarkan.
Δ
Qs P
Es. = ——– x
——–
Δ
P
Q
Dimana
:
Q : Jumlah barang yang
ditawarkan;
P : Harga barang;
S : Delta atau perobahan.
Seperti terhadap koefisien elastisitas harga
permintaan, koefisien penawaran tersebut juga dapat dibagi kedalam tiga
kategori, yaitu :
(a)
Elastis (Es > 1)
(b)
In Elastis (Es < 1),
(c)
Unity (Es = 1).
(d)
Elastis Sempurna (Es = ~ );
(e)
In Elastis Sempurna (Es = 0).
Disamping
tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :
- Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
- Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya.
Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat
reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan
pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika
mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang
akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan
elastisitas harga permintaan :
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana
:
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
2.
Konsep Teori Elatisitas Silang (The Cross Price
Elasticity of demand)
Permintaan
konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan
komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur
respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang
tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross
Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan
pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah
merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan
persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan
Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda
elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain tersebut
bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah
positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
Bentuk
umum dari Elastisitas silang adalah :
ΔQx
Py
Es = ——- x ——- > 0
Substitusi
Δ Px Qx
Δ
Qy Px
Es = ——- x ——- < 0
Komplementer
Δ Py Qy
Perlu
dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva
atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti
tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain.
3.
Konsep Teori Elastisitas Pendapatan (The
Income Elasticity of Demand)
Suatu
perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut
diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas
pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang
yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.
Δ
Q
Δ
Y
Δ
Q
Y
Em =
——- :
——–
atau Em = ——–
x ——–
Q
Y
ΔY
Q
Jika
Em= 1 (Unity),
maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang
diminta;
Jika
Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari
pendapatan terhadap barang.
Jika
pendapatan naik; jika Em < 1 (in
Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang
lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila
yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang
yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila
kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang
yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif
dan barang ini disebut dengan barang inferior
atau giffen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar